Senin, 13 Oktober 2008

AL QURAN DAN IPTEK


Sebagian orang yang rendah pengetahuan ke–Islamannya beranggapan bahwa Al Quran adalah sekedar kumpulan cerita-cerita kuno yang tidak mempunyai manfaat yang signifikan terhadap kehidupan modern, apalagi jika dikorelasikan dengan IPTEK saat ini.

Al Qur’an menurut mereka cukuplah dibaca untuk sekedar mendapatkan pahala bacaannya, tidak untuk digali kandungan ilmu di dalamnya. Apalagi untuk dapat menjawab permasalahan-permasalahan dunia modern dan diterapkan dalam segala aspek kehidupan, hal itu adalah sesuatu yang nonsense.

Anggapan-anggapan di atas merupakan indikasi bahwa orang tersebut tidak mau berusaha untuk membuka Al Quran dan manganalisis kandungan ayat-ayatnya. Oleh karena itu, anggapan tersebut sangat keliru dan bertolak belakang dengan semangat Al Quran itu sendiri.

Bukti-bukti dibawah ini menunjukkan yang sebaliknya:
  • Bahwa wahyu yang pertama diturunkan Allah SWT kepada Nabi-Nya Muhammad SAW adalah perintah untuk membaca atau belajar (Q.S 96 : 1-5) dan menggunakan akal, bukan perintah untuk shalat, puasa atau dzikrullah. Demikian tinggi hikmah turunnya ayat ini, menunjukkan perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan itu.
  • Bahwa Allah SWT mengangkat manusia (adam AS) sebagai khalifahnya di muka bumi dan bukan para malaikat-Nya sebab adanya ilmu pengetahuan (Q.S 2 31-32). Dengan kelebihan ilmu pengetahuan itu, Allah SWT memuliakan Adam AS sehingga memerintahkan para malaikat-Nya untuk bersujud kepada Adam As.
  • Manusia memiliki derajat paling tinggi di sisi Allah SWT adalah manusia yang memiliki iman dan ilmu (Q.S 58 : 11). Mengapa? Karena iman membawa manusia kepada ketinggian di akhirat (fi akhirati khasanah), dan ilmu membawa manusia kepada ketinggian di dunia (fid dunya khasanah).
  • Syarat manusia berhak diangkat menjadi pemimpin dalam Islam ada dua hal, yaitu : ilmu yang tinggi dan fisik yang sehat (Q.S 2 : 247). Ini menunjukkan betapa tinggi penghargaan Islam kepada nilai-nilai ilmu dan nilai-nilai kesehatan.
  • Bahkan Allah SWT melarang manusia untuk melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan tanpa memililiki ilmunya (Q.S 17 :36). Artinya, bahwa Islam sangat mengahragai spesialisasi dalam berbagai bidang ilmu dan menganjurkan umatnya untuk menjadi seseorang yang profesional sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing (menjadi expert dalam bidangnya).

Kemunduran Umat Islam

Sejarah menunjukkan bahwa pada masa kaum muslimin mempelajari dan melaksanakan ajaran agamanya dengan benar, maka mereka mamimpin dunia dengan pakar-pakar yang menguasai dalam disiplin ilmunya masing-masing sehingga Barat pun belajar dari mereka. Baru di masa kaum muslimin meninggalkan ajaran agamanya, tergiur dengan kenikmatan duniawi, dan berpaling ke Barat, Allah SWT merendahkan dan menghinakan mereka.

Sungguh Rasullah SAW telah memperingatkan umatnya akan hal ini, sebagaimana hadistnya :
"Kelak akan datang suatu masa dimana kalian akan menjadikan seperti makanan di atas piring yang dihadapi oleh orang-orangyang kelaparan. Maka para sahabat bertanya, "Apakah karena jumlah kita sedikit saat itu, ya Rasulullah? Jawab Nabi SAW, "Bahkan jumlah kalian sangat banyak. Tetapi kalian terkena penyakit "wahn"! Tanya para sahabat, "Apa itu "wahn" ya Rasulullah? Jawab Nabi SAW, "Kalian cinta dunia dan takut mati".


Sistem Penurunan Ilmu
Adapun sistem penurunan ilmu dari Allah SWT kepada manusia secara ringkas dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:




Sumber-sumber Ilmu Pengetahuan dalam Islam
Setelah kita mengetahui betapa tingginya perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan dan betapa Allah SWT mewajibkan kepada kaum muslimin untuk belajar dan terus belajar, maka Islam pun mengatur dan menggariskan kepada umatnya agar mereka menjadi umat yang terbaik (dalam ilmu pengetahuan dan segala hal), agar mereka tidak salah dan tersesat, dengan memberikan bingkai sumber-sumber pengetahuan berdasarkan urutan kebenarannya sebagai berikut:

Al Quran dan as Sunnah
Allah SWT telah memerintahkan hama-Nya untuk menjadikan Al Quran dan As Sunnah sebagai sumber pertama ilmu pengetahuan. Hal ini dikarenakan keduanya langsung dari sisi Allah SWT dan dalam pengawasan-Nya, sehingga terjaga dari kesalahan, dan terbebas dari segala vested interest apapun. Kewajiban mengambil ilmu dari keduanya disampaikan Allah SWT melalui berbagai perintah untuk memikirkan ayat-ayat-Nya (Q.S 12:1-3) dan menjadikan Nabi SAW sebagai pemimpin dalam segala hal (Q.S 33:21)

Alam Semesta
  • Allah SWT telah memerintahkan manusia untuk memikirkan alam semester (Q.S 3:190-192), dan mengambil berbagai hukum serta mamanfaatkan darinya. beberapa ayat-ayat yang telah dibuktikan oleh pengatehuan modern, seperti:
  • Ayat tentang asal mula alam semesta dari kabut atau nebula (Q>S 41:11)
  • Ayat tentang urutan penciptaan (Q.S 79:28-31): Kegelapan (nebula dari kumpulan H dan He yang bergerak pelan). Adanya sumber cahaya akibat medan magnetic yang mengahasilkan panas radiasi termonuklir (bintang dan matahari) pembakaran atom H menjadi He lalu menjadi C lalu menjadi O baru terbentuknya benda padat dan logam seperti planet (bumi) panas turun menimbulkan kondensasi baru membentuk air baru mengakibatkan adanya kehidupan (tumbuhan).
  • Ayat bahwa bintang-bintang merupakan sumber panas yang tinggi (Q.S 86:3), matahari sebagai contoh tingkat panasnya mencapai 6000derajat Celcius.
  • Ayat tentang ekspansi kosmos (Q.S 51:47)
  • Ayat bahwa planet berada pada sistem tata surya terdekat (sama’ad dunya) (Q.S 37:6)
  • Ayat yang membedakan antara planet sebagai pemantul cahaya (nur kaukab) dengan matahari sebagai sumber cahaya (siraj) (Q.S 71:16)
  • Ayat tentang gaya tarik antar planet (Q.S 27:88)
  • Ayat bahwa matahari dan bulan memilki waktu orbit yang berbeda(Q.S 55:5) dan garis edar sendiri-sendiri yang tetap (Q.S 36:40)
  • Ayat bahwa bumi ini bulat (kawwara-yukawwari) dan melakukan rotasi (Q.S 39:5)
  • Ayat tentang tekanan udara rendah di angkasa (Q.S 6:125)
  • Ayat tentang akan sampainya manusia (astronaut) ke ruang angkasa (in bedakan dengan lau) dengan ilmu pengetahuan (sulthan) (Q.S 55:33)
  • Ayat tentang jenis-jenis awan, proses penciptaan es dan salju (Q.S 24:43)
  • Ayat tentang awal kehidupan dari air (Q.S 21:30)
  • Ayat tentang angin sebagai mediasi dalam proses penyerbukan (pollen) tumbuhan (Q.S 15:22)
  • Ayat bahwa pada tumbuhan terdapat pasangan bunga jantan (etamine) dan bunga betina (ovules) yang menghasilkan perkawinan (Q.S 13:3)
  • Ayat tentang proses Air Susu Ibu (ASI) (farst), lalu diserap oleh darah (dam), lalu ke kelenjar air susu (Q.S 16:66). perlu dicatat bahwa sistem peredaran darah baru ditemukan oleh Harvey 10 abad setelah wafatnya Muhammad SAW.
  • Ayat tentang penciptaan manusia dari air mani yang merupakan campuran (Q.S 76:2). Mani merupakan campuran dari 4 tahapan testyicules (membuat spermatozoid), vescules seminates (membuat cairan yang bersama mani), prostrate (pemberi warna dan bau), cooper dan mary (pemberi cairan yang melekat dan lendir)
  • Ayat bahwa zygote dikokohkan tempatnya dalam rahim (Q.S 22:5) dengan tumbuhnya villis yang seperti akar yang menempel pada rahim.
  • Ayat tentang penciptaan manusia melalui mani (nutfah) zygote yang melekat (‘alaqah) segumpal daging : embrio (mudghah) dibungkus oleh tulang dalam misenhyme (‘idhama) tulang tersebut dibalut otot dari daging (lahma) (Q.S 23:14)

Diri Manusia
Allah SWT memerintahkan agar manusia memperhatikan tentang proses penciptaan, baik secara fisiologis:fisik (Q.S 86:5) maupun psikologis jiwa manusia tersebut (Q.S 91:7-10)


Sejarah
Allah SWT memerintahkan manusia agar melihat kebenaran wahyu-Nya melalui lembar-lembar sejarah (Q.S 12:111) jika manusia masih ragu akan kebenaran wahyu-Nya, dan masih ragu akan datangnya hari Pembalasan, maka perhatikan kaum Nuh, Hud, Shalih, Fir’aun, dan sebagainya, yang kesemuanya keberadaannya dibenarkan dalam sejarah hingga saat ini.


Pembagian Ilmu yang Wajib Dipelajari
Islam membagi ilmu yang wajib dipelajari ke dalam dua kelompok, yaitu:
  • Fardhu ‘ain, yaitu ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim tanpa kecuali, diantaranya : akidah, ibadah, tazkiyyahnafs, akhlak dan lain-lain. Jika seorang muslim tidak mengetahui dan mempelajarinya, maka ia akan merugi. kenapa? Hal ini dikarenakan ilmu ini harus dimiliki oleh setiap orang agar kehidupan pribadinya selamat di dunia dan di akhirat, dan agar kehidupan bermasyarakat pun terjadimenjadi terjaga dan berjalan dengan baik.
  • Fardhu Kifayah, yaitu ilmu yang hukum wajibnya menjadi gugur jika sudah ada sebagian kelompok umat Islam yang telah mempelajarinya. Dalam hal ini adalah ilmu-ilmu yang bersifat keduniawian, misal : kedokteran, ilmu tanah, teknik bangunan, dan lain sebagainya.

Bukti lain yang menunjukkan bahwa Islam concern dengan IPTEK
  • Ayat tentang penciptaan kedua mata dan lisan (minggu ke-4) sebelum penciptaan kedua bibir (minggu ke-5) (Q.S 90:8-9). Ayat tersebut mempunyai arti: "Bukankah Kami telah jadikan baginya dua mata. Dan satu lisan dan dua bibir"
  • Ayat tentang janin mengalami tiga kegelapan (Q.S 39:6), yang artinya: ".... Ia jadikan kamu dalam perut ibu-ibumu satu kejadian, sesudah satu kejadian satu dalam kegelapan yang tiga... ". Tiga kegelapan disini yaitu kegelapan amniusi (amnion) yaitu cairan yang melingkupi janin, kegelapan Koryon (chorion) dan kegelapan decidue. Sedangkan menurut para ahli,yaitu kegelapan amniosi yang menyelimuti janin, kegelapan dinding rahim dan kegelapan dinding perut.
  • Ayat yang menerangkan bahwa rahim adalah tempat yang kokoh lagi aman dan mengamankan bagi perkembangan janin dan memberikan proteksi terhadap janin dari berbagai hal yang mungkin terjadi. Dalam Al Qur'an disebutkan : "Bukankah Kami telah jadikan kamu dari air yang hina. Yaitu Kami taruh ditempat ketetapan yang teguh. Hingga satu masa yamh ma'lum? Lantas Kami tentukan (bentuknya), karena (kamilah) sebaik-baik pembentuk"(Q.S 77:21-23)
  • Ayat tentang fungsi gunung yang menahan goncangan (Q.S 16:15, 21:31). Dalam (Q.S 16:15), yang artinya: " Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu"(Q. S 16:15). Sedangkan dalam Q. S 21:31 : "Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka". Gunung adalah penyalur pembuangan tenaga panas bumi yang sangat berbahaya, sehingga dengan adanya gunung-gunung bumi menjadi aman dan tidak goncang oleh tenaga dalam perut bumi.
  • Bumi diciptakan dalam 7 lapisan, yaitu berlapis tujuh bersama udara yang merupakan syarat bagi keamanan bumi dan kehidupan makhluk biologis maupun botanis. Lapisan tersebut adalah lapisan bumi bagian inti dalam, lapisan bumi bagian inti luar, lapisan kulit bumi bagian dalam, lapisan kulit bumi bagian luar (kerak), lapisan udara troposfer, lapisan udara stratosfer, dan lapisan udara ionosfer. Dlam Al Qur'an disebutkan "...Allahlah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi"(Q.S 65:12)
  • Ayat tentang beredarnya bintang untuk keseimbangan alam semesta. " Demi itu bintang-bintang yang beredar dengan cepat dan teratur. Demi itu bintang-bintang yang giat berputar. Demi itu bintang-bintang yang beredar dengan lancar. Demi itu bintang-bintang yang meluncur berlomba-lomba satu sama lain. Demi itu bintang-bintang yang beredar guna menertibkan jalannya alam semsesta" (Q.S 79:1-5)
  • Ayat tentang peredaran matahari dan bulan untuk perhitungan waktu, "Dialah manjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkannya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu), Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui."(Q.S 10:5)
  • Ayat tentang terjadinya hujan, " Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya atau hujan: hingga apabila angin itu telah membawa mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itu pula kami bangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran"(Q.S 7:57)
  • Ayat tentang hujan berasal dari awan, "Demi langit yang mengandung hujan" (Q.S 86:11)


Posisi AIK dalam sistem penurunan ilmu
Berbicara tentang ilmu maka tidak lepas dari akal atau ber pikir. Dalam Al Qur’an terdapat ayat kauniyah, yaitu ayat-ayat yang menyinggung tentang ilmu pengetahuan dan fenomena alam. Pada dasarnya ayat Kauniyah mengandung dorongan pada manusia untuk memperhatikan dan memikirkan alam sekitarnya. Dengan memperhatikan dan memikirkan kehjiadian yang terjadi di alam sekitar, manusia akan mengambil kesimpulan bahwa zat Maha Pencipta dan Penggerak alam semesta. Dengan demikian dapat mempertebal iman dsan taqwa pada Allah.

Islam adalah agama yang memiliki konsep yang saat ini dianggap modern yakni pendidikan seumur hidup, dimana hal ini dijelaskan dalam sebuah hadist yang artinya, " Carilah ilmu dari semasa di ayunan sampai masuk liang lahat". Dengan konsep ini diharapkan manusia selalu berusaha menuntut ilmu yang bermanfaat dalam kehidupan di dunia dan bekal di akhirat. Bahkan Allah menyamakan orang yang menuntut ilmu dengan fisabilillah. Dalam hal ini, ilmu yang harus dipelajari bukan saja ilmu agama, namun juga ilmu keduniawian. Hal ini ditegaskan dari hadist yang artinya, "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina". Hal ini dikarenakan Negeri Cina dianggap mempunyai kebudayaan yang lebih maju.

Namun demikian, pemakaian akal di dalam Islam memang tidak diberikan kebebasan secara mutlaq. Sehingga, pemikir Islam dapat melanggar garis-garis yang ditentukan oleh Al Qur’an dan as Sunnah, tetapi juga tidak diikat secara ketat, yang dapat menyebabkan para pemikir tidak dapat berkembang. pemikiran dalam Islam hanya dibatasi oleh teks yang absolute benar yang datangnya dari Allah dan jelas lagi absolute artinya. Kedua hal ini yang membuat pemikiran manusia berkembang dalam Islam dan dalam perkembangannya tidak keluar dari ajaran Islam


Pentingnya (urgensi) mempelajari mata kuliah AIK
Setelah mempelajari AIK diharapkan dapat menjadi seseorang yang intelek dan agamis. Dalam artian seseorang tidak hanya pandai dalam bidang ilmu yang ia pelajari tapi juga memahami dalam hal keagamaan. Melalui AIK mahasiswa dapat mendapatkan ilmu tentang agama dan tentang kemuhammadiyahan, yakni tentang keorganisasian Muhammadiyah. Setelah tahu tentang organisasi ini diharapkan dapat menjadi generasi muda yang dapat menghidupkan organisasi Muhammadiyah ini, dengan selalu berpegang teguh pada Al Quran dan As Sunnah dalam setiap berlaku dan bertindak. Dengan lebih mengetahui pengetahuan tentang Islam diharapkan menjadi manusia yang lebih bertaqwa, sehingga dapat menjalankan fungsinya di muka bumi ini.

Tidak ada komentar: