Selasa, 12 Mei 2009

ASPEK SEJARAH DAN KEBUDAYAAN




Tahun Islam dimulai dengan hijrah Nabi Muhammad saw dari Mekkah ke Madinah di tahun 622 M. Di Mekkah terdapat kuasaan kaum Quraisy yang kuat dan belum dapat dipatahkan Islam. Di Madinah sebaliknya tidak terdapat kekuasaan yang demikian, bahkan di sana akhirnya Nabi Muhammad yang memegang tumpuk kekuasaan. Dengan beradanya kekuasaan di tangan Beliau, Islampun lebih mudah dapat disebarkan sehingga Islam pernah mengiuasai daerah-daerah mulai dari Spanyaol di sebelah Barat sampai ke Philipina di sebelah Timur, dari Afrika Tengah di sebelah Selatan sampai ke Danau Aral di sebelah Utara.

Sejarah Islam sekarang telah berjalan dekat empat belas abad lamanya. Sejarah Islam dapat dibagi ke dalam periode klasik,periode pertengahan dan periode modern.



I. Periode Klasik (650 – 1250 M)
Dibagi menjadi:
Masa Kemajuan Islam I (650 – 1000 M)

Masa ini merupakan masa ekspansi, integrasi dan keemasan Islam. Dalam hal ekspansi, sebelum Nabi Muhammad wafat di tahun 632 M, seluruh Semenanjung Arabia telah tunduk ke bawah kekuasaan Islam. Ekspansi ke daerah-daerah diluar Arabia dimulai di zaman Khalifah pertama,Abu Bakar Al-Siddik.


Khulafa Al-Rasyidin

Abu Bakar menjadi khalifah di tahun 632 M, tetapi dua tahun kemudian meninggal dunia. Dalam masanya yang singkat digunakan untuk menyelesaikan perang riddah,yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada Medinah.

Setelah perang tersebut usai ,barulah Abu Bakar mulai mengirim kekuatan ke luar Arabia . Khalid Ibn Al WAlid dikirim ke Irak dan dapat menguasai Al-Hirah tahun 634 M.

Usaha-usaha yang dimulai Abu Bakar ini dilanjutkan oleh Khalifah kedu, Umar Ibn Al-Khattab (634-644 M). di zaman inilah gelombang ekspansi pertama terjadi,kota Damaskus jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian, setalah tentara Binzantium kalah di pertemputran Yarmuk, daerah Suria jatuh ke bawah kekuasaan Islam.

Dengan memakai Suria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan Ibn Al-Aas dan ke Irak di bawah pimpinan Sa’ad Ibn Abi Al-Waqqas. Babilon di Mesir dikepung di tahun 640 M,dan tentara Bizantium di Heliopolis dikalahkan dan Alexandria kemudian menyerah di tahun 641 M. sehingga Mesir jatuh ke tangan Islam.

Dengan adanya gelombang ekspansi pertama,kekuatan Islam di bawah Khalifah Umar telah meliputi selain Semenanjung Arabia, juga Palestina, Suria,Irak, Persia dan Mesir.

Di zaman Usman Ibn Affan (644-656 M) Tripoli , Ciprus beberapa daerah dikuasai. Di kalangan unmat Islam mulai terjadi perpecahan karena soal pemerintahan dan dalam kekacauan yang timbul Usman mati terbunuh.

Pengganti Usman adalah Ali Ibn Abi Talib menjadi khalifah keempat (656-661 M), tetapi terdapat tantangan pihak dukung Usman, terutama Mu’awiah, Gubernur Damaskus, dari golongan Talhah dan Zubeir di Mekkah dan dari kaum Khawarij.

Mu’awiah sebagai Khalifah kelima, membentuk Dinasti Bani Umayyah (661-750 M) dan ekspansi gelombang kedua terjadi di zaman Dinasti ini.

Sebab cepatnya ekspansi Islam ke daerah Semenanjung Arabia sebagai berikut:
  1. Islam mengandung ajaran-ajaran dasar yang tidakhanya mempunyai sangkut paut dengan soal hubungan manusia dengan Tuhan dan soal hidup manusia sesudah hidup pertama sekarang.
  2. Dalamhatipara sahabat Nabi Muhammad terdapat keyakinan yang tebal tentang kewajiban menyampaikan ajaran-ajaran Islam, sebagai agama baru, ke seluruh tempat.
  3. Persia dan Benzantium pada zaman itu telah mengalami fase kelemahan yaitu karena faktor-faktor dalam negerinya.
  4. Rakyat Benzantium merasa hilangnya kemerdekaan beragama dan mereka juga dibebani pajak yang tinggi guna menutupi belanja perang kerajaan Benzantium dengan kerajaan Persia .
  5. Islam datang ke daerah-daerah yang dimasukinya dengan tidak memaksa rakyat untuk merubah agamanya dan masuk Islam. Olek karena itu tidak mendapat tantangan dari rakyat, bahkan terkadang mendapat bantuan.
  6. Bangsa Sami di Suria dan Palestina dan bangsa di Mesir memandang bangsa Arab lebih dekat kepada mereka dari pada Eropah Binzantium yang memerintah mereka.
  7. Kekayaan yang diperoleh umat Islam dari daerah-daerah yang telah dikuasai membuat ekspansi mudah mendapat bea yang diperlukan.
Bani Umayyah
Dinasti Bani Umayyah yang didirikan oleh Mu’awiah berumur kurang 90 tahun dan di zaman ini ekspansi yang terhenti dizaman kedua Khalifah terakhir dilanjutkan.

Khalfah-khalifah besar di Dinasti ini adalah Mu’awwiah Ibn Abi Sufyan(661-680 M), Abd Malik Ibn Marwan (685-706 M), Al-Walid Ibn Abd Al-Malik (705-715 M), Umar Ibn Al-Aziz (717-720 M) dan Hisyam Ibn Abd Al-Malik (724-743 M).

Pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah, Majorca, Corsica, Sardina, Crete, Rhodes , Cyprus dan sebagian dari Sicilia jatuh ke tangan Islam di zaman Bani Umayyah. Ekspansi yang dilakukan pada Dinasti ini membuat Islam menjadi Negara besar di zaman itu. Dari persatuan berbagai Negara di bawah naungan Islam, timbullah benih-benih kejayaan dan peradaban Islambaru dan lebih banyak memusatkan perhatian kepada kebudayaan Arab.

Perubahan bahasa administrasi dari bahasa Yunani dan bahasa riawi kebahasa Arab dimulai oleh Add Al-Malik. Orang-orang bukan Arab pada waktu itu tealah mulai pandai berbahasa Arab.

Selain merubah bahasa administrasi, Abd Al-Malik juga merubah mata uang yang dipakaipada daerahyang dikuasai Islam. Sebagai penggantinya Abd Al-Malik mencetak uang sendiri di tahun 659 M dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab.

Masjid-masjid pertama di luar Semenanjung Arabia juga dibangun di zaman Dinasti Bani Umayyah. Selain itu istana-istana untuk tempat beristirahat di padang pasir juga dibangun pada Dinasti ini.

Sebab-sebab kelemahan dan jatuhnya Dinasti Bani Umayyah adalah:
  1. Dari semenjak berdiri, Dinasti Bani Umayyah telah mengalamitan tangan-tantangan.
  2. Tantangan keras yang akhirnya membawa jatuhnya Bani Umayyah dating dari pihakgolongan Syi’ah. Golongan Syi’ah adalah pengikut-pengikut yang setia dari Ali Ibn Abi Thalib dankeyakinan bahwa Allah sebenarnya yang harus menggantikan Nabi Muhammad untuk menjadi Khalifah umat Islam.
  3. Pertentangan tradisional antara suku Arab Utara dan suku Arab Selatan
  4. Adanya persaingan di kalangan anggota-anggota Dinasti Umayyah.
  5. Hidup mewah di istana memperlemah jiwa dan vitalitas anak-anak Khalifah yang membuat kurang sanggup untuk memikul beban pemerintah Negara yang besar.
  6. Munculnya satu cabang lain dari Quraisy, yaitu Bani hasyim sebagai saingan bagi Bani Umayyah dalam Khalifah atau pemerintahan umat Islam.
Bani Abbas

Abu Al-Abbas ( 750 -754 M) yang mendirikan Dinasti Bani Abbas, tetapi pembina sebenarnya adalah Al-Mansur (754-775 M) sebagai khalifah yang baru musuhnya ingin menjatuhkannya sebelum bertambah kuat, terutama golongan Bani Umayyah, golongan Khawarij, dan kaum Syi’ah.

Dalam menghancurkan lawan . Al-Mansur tidak segan-segan membunuh sekutu yang membawa keluarganaya pada kekuasaan. Dalam mempertahankan kekuasaan Bani Abbas, Al-Mansur memakai kekerasan. Al-mansur kurang aman ditengah-tengah Arab, maka ia mendirikan ibu kota baru sebagai ganti Damaskus, Bagdada didirikan didekat bekas ibukota Persia, Cteipon, pada tahun 762 M berada ditengah-tengah Persia untuk tentaranya ia mengambil orang-orang Persia. Dalam pemerintahan Al-Mansur mengadakan tradisi baru dengan mengangkat Wazir yang membawahi kepala-kepala Departemen.

Al-Mahdi (775-785 M) mengggantikan Al-Mansur sebagai khalifah, dan dimasanya hidup perekonomian mulai meningkat. Di zaman Harun Al-Rasyid (785-809 M) mewah sebagai yang digambarkan dalam berita seribu satu malam. Kekayaan yang banyak, digunakan Harun Al-Rasyid untuk keperluan sosial, Harun Al-Rasyid adalah raja besar di zaman itu hanya Charlemane di Eropa yang menjadi saingannya. Anaknya Al-Ma’mun (833-824 M) sebagai anak dari ibu, berasal dari Turki, mendatangkan orang-orang dari Turki untuk menjadi tentara pengawalnya. Sehingga pengaruh Turki mulai masuk ke pusat Abbas. Tentara Turki kemudian berkuasa di istana, yang pada hakekatnya yang memrintah bukan lagi khalifah, tetapi perwira-perwira dan tentara pengawal Turki itu. Al-Wathiq (842-847 M) untuk melepaskan diri dari pengaruh Turki, mendrikan ibu kota samara dan pindah dari Bagdad tetapi khlifah-lhalifah bertambah mudah dapat dikuasai oleh tentara Turki.

Al-Mutawakkil (847-861 M) merupakan khalifah besar terakhir dari Dinasti Bani Abbas. Ibukota dipindahkan kembali ke Bagdad oleh Mu’tadid (870-892 M) khalifah terakhir sekali dari Dinasti Bani Abbas adalah Al-Musta’sim (1242-1258 M) di zaman ini Bagdad dihancurkan oleh Hulagu di tahun 1258 M. Di masa Bani Abbas inilah perhatian pada ilmu pengetahuan dan filsafat yunani memuncak terutama di zaman Harun Al-Rasyid dan Al-Ma’mun Bait Al-Hikmah yang didirikan Al-Ma’min, bukan hanya pusat penterjemah tetapi juga akademi yang mempunyai perpustakaan, dan cabang ilmu kedokteran dan matematika, optika geografika, fisika, astronomi dan sejarah.

Diantara integrasi yang terjadi di zaman ini adalah integrasi dalam bidag bahasa. Bahasa Al-Qur’an yaitu bahasa arab dipakai dipakai menggantikan bahasa yunanai dan bahasa Persia sesebagai bahasa administrasi bahasa arab juga menjadi bahasa ilmu pengetahuan, filafat dan diplomasi.

Integrasi juga terjadi dalam lapangan kebudayaan. Kebudayaan yang ada mulai dari Spanyol di barat sampai ke India di timur dan mulai dari Sudan di selatan sampai Kaukasus di utara ada kebudayaan Islam dengan bahasa arab sebagai alatnya Cendekiawan-cendekiawan islam bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan dan filsafat yang dipelajari dari buku-buku yunani, tetapi menambahkan dari hasil-hasil penyeldikan yang dilakukan sehingga timbulah ahli-ahli ilmu pengetahuan dan filsafat-filsafat islam. Dalam ilmu pengetahuan terkenal nama Al-Fazari (abad X) sebagai astronom islam yang pertama kali menyusun tolabe (alat yang dipakai untuk mengukur bintang-bintang dan sebagainya). Dalam optika Abu Ali Al-Hasan Ibnu Al-Haytham (abad X) atau Al Hazen dalam bahasa eropa terkenal sebagai yang menentang pendapat bahwa mata yang mengirim cahaya pada benda yang dilihat dalam ilmu kima Jabir Ibnu Hayam terkenal sebagai Bapak Al-Kimia dan Abu Bakarzakaria Al-Razi (865-925 m ) mengarang buku besar tentang al-kimia yang baru dijumpai di abad XX

Dalam lapangan Fisika Abu Raihan Muhammad Al-Baituni (973-1048 M) sebelum Galileo telah mengemukakan teori tentang bumi berputar sekitar asnya dalam bidang geografi Abu Al-Hasan Ali Al-Mas’ud adalah orang yang mengembara dan menerangkan dalam bukunya Marufal-Zahat tentang geografika, agama, adat istiadat dari daerah yang dikunjunginya. Dalam ilmu kedokteran Al-Razi (Rhazez) mengarang buku tentang penyakit cacar dan campak Al-Hawi mengeluarkan buku yang membahas tentang cabang ilmu kedokteran. Ibnu Sina (980-1037 M) adalah seorang filosof dan seorang dokter yang mengarang suatu ensiklopedia dalam ilmu kedokteran yang bernama Al-Qanum Fi Al-Tib. Di periode ini pula ilmu-ilmu keagamaan dan islam disusun. Dalam p[enyusunan hadist-hdist nabi menjadi buku terkenal nama Muslim dan Bukhari (abas IX) dalam fiqih (hukum islam) nama-nama malik ibnu anas, ali syafi’I, abu hanifah dan ahmad ibnu hanbal cukup dikenal ( abad VIII dan IX) dalam bidang tafsir al-tabari (839-923 M) dalam lapangan sejarah ibnu histyam (abad VIII) ibnu sa’d (abad IX) dan lain-lain, dalam lapangan ilmu kalam / teologi Wasil Ibnu Ata’ Ibnu Al-Hauzal, Al Allaf dan lain-lain dari golongan Al-Mu’tazilah, dari ahli sunah abu Al-Hasan Al Asyari And Al-Maturridi (abad IX dan X) dan dalam lapangan tasawuf atau mistisme islam Zunnun Al-Musri Abu Yazid Al-Bustami Husain Ibnu Mansur Al-Hallaj dan sebagainya. Perguruan tinggi yang didirikan pada zaman iniadalah Bait Al-Hikmah di bagdad, dan Al-Azhar di cairo yang sampai saat ini memnjadi universitas islam tertinggi di seluruh dunia.


Masa Disintegrasi (1000-1250 M)
Disintegrasi dalam bidang politik sebenarnya telah dimulai terjadi apda akhir zaman bani umayah, tetapi memuncak dizaman Bani Abbas setelah khalifah-khalifah menjadi boneka tentara pengawal turki. Daerah-daerah yang jauh letaknyadari pusat pemerintahan di damaskus dan bagdadm melepaskan diri dari kekuasaan khlifah di pusat dan bertumbuhlah dinasti-dinasti kecil.

Di Moroko Idris Ibn Abdullah merupakan keturunana Ali dapat membentuk kerajaan Idrisi (788-974 M) dengan Fas (Fes) sebagai ibukota. Di Tunis Dinasti Aghlabi berkuasa di tahun 800 M-969 M, dibentuk Ibrahim Ibn Aghlab dengan gubernurnya Harun Al-Rasyid

Di mesir Ahmad Ibn Tulun melepaskan diri dari kekuasaan Bagdad th 868 M berkuasa di Mesir sampai tahun 905 M setelah jatuhnya Dinasti ini , mesir dibawah kuasa khlifah Bagdad tetapi di tahun 935 M dikuasai lagi oleh Dinasti Ikhsyid kemudian jatuh ketangan Khlifah Fatimiah tahun 969 M. Di sebelah utara mesir Dinasti Hamdani merampas Suria di tahun 944-1003 M di sebelah timur Bagdad Dinasti Taihiri berkuasa di Khurasasn (820-872 M) dan digantikan oleh Dinasti Sffari sampai tahun 872 M di Transoxania Dinasti Samnai berusia 125 tahun ( melepaskan diri dari kekuasaan Bagdad di tahun 874 M. Golongan Syi’ah yang mulanya menjadi teman sekutu Bani Abbas mulai melancarkan aksi pertentangan mereka di tahun 869 M timbul diisintegrasi dalam lapangan politik membawa pada diintegrasi dalam lapangan kebudayaan, bahkan lapangan agama. Perpecahan umat islam menjadi sanagt besar, dengan adanya daerah yang berdiri sendiri seperti Bagdad dan telah timbul kebuudayaan lain di dalamnya . di zaman diintegrasi ini ajaran-ajaran sufi yang timbul di zaman kemajuan I mengambil bentuk terikat, mutunya mulai menurun.

II. Periode Pertengahan : 1250-1800 M

Masa Kemunduran I (1250-1500 M)
Di zaman ini jengiskan dan keturunannya dating membawa penghancuaran ke dunia Islam. Jengiskan berasal dari Mongolia setelah mendududki peking (1212 M) ia mengalihkan serangan ke arah barat satu demi satu kerajaan islam jatuh ketangannya , Transoxania dan Khawarizm dikalahkan tahun (1219/1220 M) kerajaan Ghazna tahun 1221 M, Azarbaijan tahun 1223 M dan Saljuk di asia kecil tahun 1243 M.

Serangan ke Bagdad dilakukan oleh cucunya Hulagi Khan dan tanggal 10 Februari 1258 M kota Bagdad berhasil dikuasai dan perjuangannya dilanjutkan ke mesir tetapi aia dikalahkan oleh Baybras jenderal Mamluk dari Mesir tahun 1260 M.

Bagdad dan daerah yang ditaklukan Hulugu diperintah Dinasti Ilkhan (berumur 100 tahun) di Mesir Khalifah Fatimah digantikan oleh Dinasti Salab Al-Din Al-Ayubi (1174 M) aliran Syi’ah Disan hilang dengan hilangnya khalifah Fatimah Salah Al-Din Al-Ayubi dikaenal dalam sejarah sebagai sultan yang banyak membela islam dalam perang salib.

Dinasti Al-Ayubi jatuh pada tahun 1250 M dan kekuasaan di Mesir berpindah ke tangan kaum Mamluk (budak-budak yang mendapat kedudukan tinggi dalam pemerintahan Mesir ) Sultan Mamluk yang pertama (Baybras) tahun 1250-1257 M dapat mengalahkan Hulagu Di ‘Ain Jalul.
Di India juga persaingan dan peperanag untuk merebut kekuasaan juga sering terjadi sehingga India sering terjadi perubahan penguasa.. Di Spanyol timbul peperangan antara dinasti-dinasti Islam dengan raja-raja Kristen dalam peperangan itu raja-raja Kristen memakai politik adu domba antara dinasti-dinasti Islam tersebut. Di masa kemunduran I ini diintegrasi dan disentrallisasi dalam dunia islam meningkat dan hancurnya kholifah secara formil. Perbedaan antara kaum syi’ah dan kaum sunni menjadi bertambah nyata kelihatan, demikian juga antara Arab dan Persia.

Dunia Islam terbagi dalam dua bagian bagian Arab yang terdiri atas semenanjung Rabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir, Afrika Utara, dan Sudan dengan Mesiar sebagai pusatnya dan bagian Persia yang terdiri atas daerah Balkan, Turki, Persia, Turkinistan, dan India denmgan Persia sebagai pusatnya.

Pendapat yang ditimbulkan di zaman diintegrasi bahwa pintu ijtihad telah tertutup diterima secara umum di zaman II. Islam mendapat pemeluk-pemeluk baru di daerah yang belum pernah dimasuki Islam

Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M)

Dalam masa ini dapat dibagi dalam beberapa fase, yaitu:

Fase Kemajuan (1500-1700 M)
Fase kemajuan ini merupakan kemajuan islam II tiga kerajaan besar itu adalah kerajaan Usmani di turki, Kerajaan Safawi di Persia dan kerajaan Mughal di India.

Sultan Muhammad Al Faith (1451-1481 M) dari kerajaan Usmani mengalahkan kerajaan Bizantium dengan menduduki Istambul tahun 1453 M ekspansi ke arah barat dan berjalan lancar tetapi di zaman Sultan Salim I (1512-1520 M) perhatian dialihkan ke timur dan setelah mengusai Suria Sultan Salim merebut Mesir dari tangan dinasti Mamluk
Cairo jatuh tahun 1517 M oleh Sultan Sulaiman Al-Qanun (1520-1566 M) di masa kejayaannya darah kekuasaan kerajaan Usmani : Asia Kecil, Armenia, Irak, Suria, Hejaz Serat Yaman Di Asia, Mesii Libia, Tunis Serta Aljazair Di Afrika dan Bulgaria, Yunani, Yugoslavia Albania, Hongaria dan Rumnaia Di Eropa.
Di Persia muncul dinasti baru yang merupakan suatu kerajaan besar di dunia islam dinasti ini berasala dari seoarnag Sufi Syeikh Ishak Saifudin (1252-1334 M) dari Ardabil Di Azarbaijan.
Sulatan-sulatan besar dari kerajaan Safawi adalah Syah Ismail (1500-1524 M) Syah Tahmasp (1524-1576 M) dan Syah Abbas (1557-1629 M).

Kerajaan Mughal di India didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M) raja-rajanya antara lain Humayun (1530-1556 M) Akbar (1556-1606 M) Jehangir (1605-1627 M) Jehan (1628-1658 M) dan Aurangzeb (1659-1707 M) Masing-masing ketiga kerajaan besar tersebut mempunyai masa kejayaan tersendiri terutama dalam bentuk literature dan arsitek.
Di zaman sultan Salim I dan Sultan Sualaiman dikenal dua pengaran Bernama Fauzli dan Baki yang kemudian disusul di abad ke delapan belas oleh nedim dan Syeikh Ghalib. Di India bahasa urdu meningkat menjadi bahasa literature dan menggantikan bahasa Persia yang sebelumnya diapkai dikalangan istana. Gedung-gedung bersejarah yang ditinggalkan adalah Tajmahal di Agra, Benteng Merah Jama Masjid, istana-iastana dan gedung-gedung pemerintahaan di Delhi.

Fase Kemunduran II (1700-1800 M)
Sesudah Sulaiman Al-Qanuni kerajaan Usmani tidak lagi mempunyai sultan-sultan kenamaan. Kerajaan ini memasuki fase kemunduran di abad XVII M di negeri timbulah pemberontakan-pemberontakan. Dalam peperangan ini kerajaan usmani mengalami kekalahan dan daerhnya di eropa mulai diperkecil sedikit demi sedikit.

Di Persia kerajaan Safawi mendapat serangan dari Raja Afghan yang berlainan dengan syah-syah Safawi meganut faham Sunni. Di India di bawah pemerintahan Aurangzeb yang mendapat gelar Alghir mayoritas penduduk India sesuadah Aurangzeb meninggal, serangan-serangan pemberani bertambah kuat dan kahirnya daerah-daerah yang jatuh dari inggris telah memainkan peranan dalam politik India dan menguasai India tahun 1857 M sampai tahun 1947 M India menjadi jajahan Inggris.

Di masa ini kekuatan militer dan politik umat islam mulai menurun dagang dan ekonomi umat islam dengan hilangnya monopoli dagang antara timur dan barat dari tangan mereka jatuh, akhirnya tahun 1796 M Napoleon menduduki Mesir sebagai salah satu pusat islam jatuhnya pusat islam ini ketangan barat menginsafkan dunia islam akan kelemahannya da menyadarkan umat islam bahwa di dunia barat telah timbul peradaban yang lebih tinggi dari peradaban islam dan yang merrupakan ancaman bagi islam itu sendiri.

III.Periode Moderen : 1800 M
Periode ini merupakan zaman kebangkitan Islam. Ekspedisi Napoleon di Mesir berakhir di athun 1801 M, membuka mata dunia islam, terutama turki dan Mesir akan kemunduran dan kelemahan umat islam di samping kemajuan dan kekuatan dunia barat. Kontak islam dengan dunia barat sekarang berlainana sekali dengan kontak islam dengan dunia barat di masa kelasik pada masa itu islam sedang menarik dan barat sedang barat dalam masa kegelapan sekarang sebaliknya.

Dengan demikian timbulah pemikiran dan aliran pembaharuan atau moderenisasi islam pemuka-pemuka islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran bagaiman cara membuat islam maju kembali sebagai periode klasik usaha-usaha ke arah itupun mulai dijalankan dalam kalangan umat islam tetapi pada waktu itu barat juga bertambah maju.

Jumat, 01 Mei 2009

PERSENTASE IBADAH SHOLAT DALAM HIDUP


Misal Usia = 65 tahun
Mulai wajib solat= 10 tahun
Masa Aktif Sholat = 65 - 10 tahun = 55 tahun

Rata-rata sholat perwaktu = 5 menit
Sholat dalam sehari = 5 x 5 menit = 25 menit = 0,417 jam
Waktu sholat 1 rakaat dalam sehari = 25menit : 17 rakaat = 1,47 menit = 0,0245 jam
Masa rata-rata tidur dalam sehari = 7 jam
Masa rata-rata terjaga dalam sehari = 17 jam

Persentase 1 rakaat
>) Persentase 1 rakaat dengan waktu terjaga = (0,0245 : 17) x 100% = 0,0.144%
>) Persentase 1 rakaat dalam sehari = (0,0245 : 24) x 100% = 0,102%

Persentase sholat dalam sehari
>) Persentase sholat dengan waktu terjaga = (0,417 : 17) x 100% = 2,45%
>) Persentase sholat dalam sehari = (0.417 : 24) x 100% = 1.74%

Persentase sholat dalam setahun
>) JUmlah hari dalam setahun = 365 hari
>) Lama waktu sholat dalam sehari = 25 menit = 0.417 jam = 0.017375 hari
>) Lama sholat dalam 1 tahun = 0.017375 x 365 hari = 6.341875 hari
>) Persentase = (6.341875 : 365) x 100 % = 1.74%

Persentase sholat dalam masa aktif sholat (55 tahun)
>) Jumlah hari dalam 55 tahun = 55 x 365 = 20075 hari
>) Lama waktu sholat dalam sehari = 25 menit = 0.417 jam = 0.017375 hari
>) Lama sholat dalam 55 tahun = 0.017375 x 20075 hari = 348.803125 hari
>) Persentase = (348.803125 : 20075) x 100 % = 1.74%

Persentase sholat seumur hidup (65 tahun)
>) Jumlah hari dalam 65 tahun = 65 x 365 = 23725 hari
>) Lama waktu sholat dalam sehari = 25 menit = 0.417 jam = 0.017375 hari
>) Masa aktif sholat dalam 55 tahun = 0.017375 x 20075 hari = 348.803125 hari
>) Persentase = (348.803125 : 23725) x 100 % = 1.62%

Persentase sholat dalam waktu terjaga
>) Jumlah hari dalam 65 tahun = 65 x 365 = 23725 hari
>) Lama waktu terjaga = 17 jam = 0.708 hari
>) Lama waktu sholat dalam sehari = 25 menit = 0.417 jam = 0.017375 hari
>) Masa aktif sholat dalam 55 tahun = 0.017375 x 20075 hari = 348.803125 hari
>) Lama waktu terjaga dalam masa aktif sholat 55 tahun=55 x 365 x 0.708 = 14219.79 hari
>) Persentase selama aktif sholat= (348.803125 : 14219.79) x 100 % = 2.45 %
>) Lama waktu terjaga dalam hidup 65 tahun = 65 x 365 x 0.708 = 16797.3 hari

>) Persentase selama hidup (65 thn) = (348.803125 : 16797.3) x 100 % = 2.08 %