Selasa, 31 Maret 2009

Analisis Film "DOA YANG MENGANCAM"

Cerita film ini sangat menarik, tetapi mungkin jarang ditemui dalam lingkungan sekitar. Cerita dalam film ini mengingatkan kita pada fenomena Ponari dengan batu gledeg-nya, dimana Ponari menjadi sosok yang sangat populer dengan sangat cepat. Namun, jika dalam fenomena Ponari adalah kemampuan untuk mengobati, pada cerita film ini tentang kemampuan untuk melihat masa depan dan masa lalu.

Dengan menikmati film ini, dapat memberikan beberapa nasehat atau pesan yang dapat kita renungkan. Hikmah yang dapat diambil dari film “Doa yang Mengancam”, antara lain:

1. Jika menginginkan sesuatu harus seimbang antara usaha (ikhtiar) dengan doa. Dan usaha yang dilakukan harus sesuai atau selaras dengan harapan kita.

Dalam film tersebut tokoh Madrim dalam mewujudkan keinginannya untuk menemukan istrinya hanya dengan doa dan dengan usaha (yaitu bekerja keras dalam mencari uang). Tentu dia tidak akan mendapatkan apa yang diinginkan. Padahal yang seharusnya ia lakukan adalah berdoa dan dibarengi dengan (usaha) mencari sang istri Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha yang dilakukan harus sesuai atau mengarah pada apa yang kita inginkan.

2. Dengan segala kekuasaan Allah SWT segala sesuatu yang dianggap tidak mungkin terjadi, akan sangat mungkin terjadi.

Dalam film tersebut tokoh Madrim tidak mengalami luka sedikitpun setelah tersambar petir.

3. Doa yang dipanjatkan harus dengan tulus dan ikhlas.

Dalam hal ini, kita harus berdoa dengan lembut dan tulus tanpa adanya paksaan. Bukankah kitalah yang membutuhkan bantuan dari Allah.

4. Setan adalah musuh utama manusia yang dapat menjerat manusia dengan berbagai cara.

Dalam film tersebut tokoh Madrim mendapatkan inisiatif dari pencuri yang mengancam. Hal ini ditiru oleh Madrim berdoa dengan mengancam akan murtad kepada setan apabila Allah swt tidak mengabulkan doanya.

5. Segala sesuatu yang dialami dengan kebohongan akan berakhir dengan kejelekan.

Dalam flm tersebut tokoh Madrim berbohong saat akan memperistri Julaeha akibatnya istrinya meninggalkan Madrim.

6. Sebagai manusia kita tidak boleh meragukan bahwa Allah Maha Pengasih karena sesuatu akan indah bila tiba waktunya.

Dalam film tersebut tokoh Madrim meragukan Allah swt karena menganggap bahwa doanya tidak pernah dikabulkan.

7. Kelebihan yang didapat dari Allah sebaiknya digunakan dengan baik, yang dapat membawa manfaat bagi semua orang.

Dalam hal ini tokoh Madrim bekerjasama dengan polisi untuk mengungkap dan menangkap buronan.

8. Jerat setan yang berupa kebahagian tak akan membawa ketentraman jiwa semua itu hanyalah bersifat sementara.

9. Kesuksesan jangan merubah sifat seseorang.

Dalam hal ini, walaupun Madrim telah memiliki harta yang berlimpah, dia tidak melinatkan sahabatnya yang diperankan oleh Ramzi. Bahkan, dia ingin berbagi kebahagian dengan mangajak ibunya untuk tinggal bersama.